jump to navigation

PERJALANAN NAPAK TILAS SEJARAH (PART 8) MUSEUM BANK MANDIRI Agustus 29, 2008

Posted by elindasari in Belajar.
Tags: , , , , ,
5 comments

MUSEUM BANK MANDIRI

 

Sambil berjalan kaki santai, saya dan rombongan bergerak menuju Museum Bank Mandiri.  Cuaca lumayan terik, karena sudah mulai siang (11.30 wib).  Tapi saya dan anak saya masih tetap melanjutkan perjalanan.  Setelah berjalan kaki kira-kira 10 menit dari Museum Wayang saya dan rombongan tiba di Museum Bank Mandiri.

 

Letaknya di jalan Pintu Besar Utara No.1 Jakarta.  Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp. 2.000,- per orang utk Dewasa, bila rombongan minimal 20 orang dewasa hanya dikenakan Rp. 1.000,- saja.  Sedangkan untuk  nasabah & pemegang kartu Mandiri, mahasiswa, pelajar dan anak-anak tiket masuk museum ini free (alias gratis).  Wow…asyik bukan.  Waktu buka museum ini hari Selasa s/d Minggu mulai jam 9.00 s/d 16.00 wib.  Hari Senin dan hari Besar museum Tutup.

 

Museum Bank Mandiri ini adalah museum bank-bank pendahulu dan bank-bank yang tergabung dalam Bank Mandiri.

 

Gedung ini sebelumnya adalah bekas gedung “Factorij Nederlansche Handel-Maatchappij” atau disebut juga gedung”NHM” yang dibangun tahun 1929 oleh Biro Kontruksi Belanda NV Medan.

 

Pada tahun 1960, gedung ini beralih kepemilikan (Nasionalisasi) menjadi kantor Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor.  Kemudian pada tahun 1968 beralih menjadi kantor pusat Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Eksim).

 

Namun pada tahun 1960 ini juga, setelah merger ke dalam Bank Mandiri kepemilikan gedung beralih menjadi asset Bank Mandiri.  Bulan April 2004, gedung ini mulai dipersiapkan sebagai Museum Bank Mandiri yang kemudiaan diresmikan penggunaanya pada tanggal 22 Desember 2004.

 

Di Museum Bank Mandiri yang menempati area 22.176m2 ini, difungsikan sebagai Museum Perbankan pertama di Indonesia.

 

Bangunan museum ini bergaya ”Art Deco Klasik” dan terletak dikawasan Kota Tua Jakarta.  Ciri khas bangunan daerah Tropis, karena bangunan ini dilengkapi dengan Taman di tengah Bangunan, Lubang Angin , Jendela dan Pintu yang Tinggi dan bukaan yang lebar dan besar.  (Terasa sejuk dan nikmat banget, kala angin sepoi-sepoi mulai berhembus menerpa wajah).

 

Terus terang dari tour saya kali ini saya memperoleh pengalaman yang sangat menarik, sebab kita akan dibawa seakan menembus waktu ke Bank Tempo Doeloe.

 

Disini saya menjumpai berbagai koleksi, mulai dari buku besar (ukuranya memang raksasa lho), mesin hitung, berbagai jenis koleksi uang koin, uang kertas kuno, maupun surat-surat berharga dapat kita lihat dan nikmati di ruang-ruang bank yang terpajang lengkap dengan perabotan antiknya.

 

Ada juga ruang penyimpanan uang bawah tanah yang berukuran besar sampai ukuran kecil. Brankas-brankas tersebut berusia tua, tapi kesan kokohnya masih sangat melekat. (Pokoknya kesan yang saya dapatkan menyaksikan semuanya itu ”unik dan khas gaya tempo doeloe”).

(lebih…)